Sunday, 29 April 2018

Polisi bentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus di CFD


AGRESIFnews - Setelah viralnya video aksi tidak terpuji di CFD tadi pagi dimana yang paling menjadi sorotan adalah aksi pria-pria itu terhadap seorang ibu yang berjalan bersama anak laki-lakinya.
Meski wanita dan anaknya itu mendapat pengawalan dari sejumlah pria yang mengenakan kaos #2019GantiPresiden, tapi banyak dari mereka yang meneriakinya. Bahkan aksi intimidasi itu sampai membuat sang anak yang bernama Zaky menangis. Tapi si ibu menguatkan anaknya itu.
"Kita enggak takut Zaky! Kita benar, kita enggak akan pernah takut. Masya Allah kalian ini. Masya Allah, ibu-ibu kalian lakukan seperti ini, Muslim apa kalian," kata wanita berkaca mata itu.
Polisi Bentuk Tim Khusus
Polres Jakarta Pusat telah mendengar kabar intimidasi ini. Penyidik bahkan telah mempelajari sejumlah rekaman video aksi intimidasi yang dilakukan pria-pria yang mengenakan kaus #2019GantiPresiden itu.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Roma Hutujulu, yang dihubungi AGRESIFnews  mengatakan, telah membentuk tim khusus guna menyelidiki kejadian intimidasi yang dilakukan massa dengan kaus #2019GantiPresiden kepada massa #DiaSibukKerja di acara Car Free Day Sudriman-Thamrin, Minggu 29 April 2018 pagi.
"Kita bentuk tim untuk lakukan penyelidikan," kata Roma saat dikonfirmasi AGRESIFnews, Minggu 29 April 2018.
Kapolres menyampaikan, massa yang mengenakan kaus #DiaSibukKerja melakukan aksi jalan sehat dari titik kumpul mereka di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha atau patung kuda depan gedung Indosat menuju ke Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Sebenarnya, polisi telah mengimbau massa dengan kaus #DiaSibukKerja untuk tidak melintas di wilayah Bundaran HI lantaran ada massa dengan kaus #2019GantiPresiden yang juga melakukan aksi jalan sehat yang dipelopori Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ).
Imbauan itu disampaikan agar tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Tapi mereka tetap ingin aksinya melintasi kawasan Bundaran HI. Mereka pun lantas memulai kegiatan jalan sehat dengan dikawal polisi bersepeda. Namun, diduga ada beberapa dari mereka yang tertinggal. Mereka yang tertinggal itu mendapat intimidasi.
"Tapi mereka ada yang terpisah, tidak ada koordinator lapangannya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Roma menjelaskan kalau pihaknya telah menurunkan dua kompi personel yang mana dari masing-masing kompi menjaga aksi keduanya. Hingga kini pihaknya masih melakukan pendalaman kejadian itu untuk melihat adakah tindak pidana. Namun, sejauh ini memang belum ada yang membuat laporan di kepolisian. (lia) 
Share:

0 komentar:

Post a Comment